Obat Herbal vs Obat Kimia

Poposal

“Sudah saatnya Herbal Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri”.

Di tengah kemajuan ilmu pengobatan modern (baca: farmasi) yang selama ini menjadi suatu industri dibidang kesehatan dan berkolaborasi dengan dunia medis, bertahan dengan signifikan  namun pasti, yaitu Herbal.

Kemajuan pada bidang ilmu pengetahuan modern justru membuka wawasan pada masyarakat, bahwa  Herbal terbukti unggul dalam menjaga kesehatan tubuh dan menyembuhkan penyakit-penyakit yang sulit disebuhkan dengan obat-obat kimia

Penemuan-penemuan baru secara modern sangatlah mendukung bahwa kandungan dalam Herbal nyata-nyata mengandung bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penyembuhan suatu penyakit, hal yang selama ini didominasi oleh produk-produk kimia yang kandungan bahannya adalah sintetis.

Bahan yang terkandung dalam Herbal untuk penyembuhan penyakit adalah alami dan sangat aman bagi tubuh. Bahkan kalangan medis sekarang ini banyak yang  menggunakan produk-produk herbal.

Mempertimbangkan hal tersebut, industri Herbal merupakan prospek menguntungkan untuk berinvestasi.

Aksa Herbal mengajak Anda untuk berinvestasi dalam usaha industri Herbal dengan gambaran seperti yang kami paparkan dalam proposal ini.

Produksi

Produksi dilakukan dalam jumlah terbatas mengikuti permintaan pasar yang didukung dengan kegiatan promosi,  baik seacra langsung dengan konsumen maupun melalui media masa cetak dan elektronik utamanya melalui internet.

Distribusi

Sistem distribusi dilakukan oleh marketing, langsung kepada konsumen melalui terapis, toko obat/apotik .

Inevestasi

Melalui proposal ini kami mengajak para investor untuk menanamkan modalnya pada industri Herbal bersama  Aksa Herbal.

Mengingat prospek ke depan yang cerah tentunya peluang ini pantas menjadi pertimbangan dan jangan disia-siakan.  

Keloid

Keloid

Keloid merupakan hasil dari pertumbuhan jaringan padat fibrosa yang berlebihan, yang biasanya berkembang setelah penyembuhan cedera atau luka pada kulit. Bahwa pada keloid juga terjadi down-regulation gen yang terkait apoptosis. Selain itu pada biakan fibroblas keloid ditemukan produksi kolagen dan matriks metaloproteinase lebih besar dibandingkan fibroblas dermail (kulit) normal.
Berikut ini ada beberapa teori yang sering dianggap patogenesis keloid:

a. Aktivitas Fibroblas Abnormal
    Fibroblas pada keloid memproduksi tipe 1 Procolagen secara berlebihan dan mengalami penurunan frekuensi apoptosis. Fibroblas tersebut menghasilkan kolagen tipe 1     yang dapat berpoliferasi 20 kali lebih besar dibanding fibroblas yang normal. Keloid juga mengalami penurunan degradasi kolagen disebabkan chondrotin 4 sulfat yang meningkat dan penurunan collagense inhibitor.

b. Reaksi Imunitas Abnormal

Terjadi peningkatan Immunoglobulin pada keloid meningkat, sehingga produk sel mast yang dimediasi IqE (Imunoglobulin E) juga meningkat. Produksi sel must tersebut berfungsi pada pembentukan keloid yaitu histamin menghambat enzym Lyzil Oksidase Kolagen sehingga meningkatkan jumlah kolagen. Aktivitas sel must juga mendasari terjadinya rasa gatal pada keloid.

c. Peningkatan Kadar Growth Factur dan Sitokinin
TGF B pada sub tipe 1 dan 2 dapat menstimulasi Fibroblas yang ditemukan meningkat pada keloid. TGF B - 1 mempengaruhi extra celluler matrix dengan menstimulasi sintetis kolagen dan mencegah penghancurannya. Sedangkan TGF B - 2 pada keloid yang berfungsi meregulasi proliferasi, diferensiasi dan pertumbuhan sel.

Untuk kesembuhan keloid, belum ada bukti lumrah yang dapat memastikan tingkat kesembuhan penyakit ini, tetapi hal ini tergantung modalitas terapi yang diberikan / dijalani baik melakukan tindakan pembedahan (invasit) atau hanya melakukan injeksi sebagai terapinya.

Pengobatan Herpes


Pengobatan Herpes Dari Kacamata Medis

'Herpes' oleh kalangan medis adalah penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berisi air secara berkelompok. 
Penyakit herpes ada 2 macam, yaitu Herpes Zoster dan Herpes Genetalis.

1.   Herpes Genetalis

Herpes Genitalis adalah infeksi atau peradangan (gelembung lecet) pada kulit, terutama di alat kelamin (vagina, penis, termasuk rektum pintu / anus dan bokong dan pangkal paha / selangkangan) yang diakibatkan oleh virus herpes simplex (VHS).

2.   Herpes Zoster

Herpes Zoster adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster yang menimbulkan gelembung cairan pada hampir seluruh tubuh.

Herpes zoster juga dikatakan penyakit infeksi pada kulit yang
merupakan lanjutan dari pada chickenpox (cacar air) karena virus yang menyerang adalah sama, perbedaan dengan cacar air adalah Herpes zoster ditandai dengan cacar gelembung yang lebih besar dan berkelompok pada bagian tertentu dari tubuh, bisa di bagian punggung, dahi atau dada.

Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung.
 Namun pada herpes zoster, yang terjadi pada penyakit seperti cacar (chickenpox), proses penularan bisa melalui bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan sentuhan atas gelembung / lepuh yang pecah. 

Pada penyakit herpes kelamin (genetalia), penularan terjadi melalui prilaku sex. Jadi penyakit ini kadang diderita oleh bagian Herpes Genetalis terkait oral seks. 
Gejala-gejala akan timbul dalam masa 7-21 hari setelah seseorang mengalami kontak (terserang), varicella-zoster.

Seseorang yang telah terkena cacar air dan kemudian sembuh, virus sebenarnya tidak 100% hilang dari tubuh, tetapi bersembunyi di dalam sel ganglion dorsalis sistem saraf sensoris penderita.
 Ketika sistem imun (kekebalan tubuh) melemah, virus akan kembali dalam bentuk serangan herpes zoster dimana gejala yang ditimbulkan sama dengan penyakit cacar (cacar air). 
Untuk seseorang yang belum pernah terkena cacar air, apabila terserang virus varicella-zoster maka tidak langsung mengalami herpes zoster akan tetapi mengalami cacar air terlebih dahulu.

Tanda dan gejala yang timbul dari serangan virus herpes secara umum adalah demam, menggigil, sesak napas, nyeri dipersendian atau pegal di satu bagian rubuh, munculnya bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah gelembung cair. Lain keluhan bahwa pasien kadang-kadang dianggap sakit perut.

Pada pasien dengan penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi sekunder), antara lain dengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan kulit.
 Pasien, jika tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menyebabkan syok.

Obat Herpes

Obat yang diberikan pada penderita penyakit cacar secara medis ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol. Pemberian tablet Acyclovir (Desciclovir, famsiklovir, valacyclovir, dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus herpes. Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat onset nyeri atau rasa panas membakar pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya gelembung cairan (blisters).

Pada kondisi serius dimana sistem kekebalan tubuh seseorang lemah, penderita penyakit cacar (herpes) sebaiknya mendapatkan pengobatan terapy infus (IV) Acyclovir. Sebagai upaya untuk mencegah seseorang harus mendapatkan imunisasi varicella zoster vaksin. Pada anak sehat usia 1-12 tahun diberikan satu kali. Imunasasi dapat diberikan sekali lagi pada masa pubertas untuk kekebalan sampai 60% - 80%. Setelah itu, untuk menyempurnakannya, berikan imunisasi sekali lagi saat dewasa. Kekebalan yang didapat ini bisa bertahan hingga 10 tahun.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls